Silent Majority Muncul Kembali di Pilpres 2024: Siapa Mereka?

Silent Majority Muncul Kembali di Pilpres 2024 Siapa Mereka

Jakarta - Istilah "silent majority" atau mayoritas yang diam kembali mencuat di permukaan setelah hasil quick count Pilpres 2024 menunjukkan perolehan suara sementara yang mengejutkan.

Apa itu Silent Majority?

Silent majority merujuk pada sekelompok besar orang yang tidak secara terbuka menyatakan pendapat atau opininya tentang suatu isu, termasuk politik. Mereka tidak aktif dalam demonstrasi, tidak terlibat dalam perdebatan online, dan lebih memilih untuk diam.

Sejarah Silent Majority

Sejarah silent majority yang diperinci dalam sebuah tesis dari Jordan R. Holman dari University of Mississippi, AS, menunjukkan bahwa istilah ini pertama kali muncul pada akhir abad ke-19 dan awal abad ke-20. Namun, popularitasnya melonjak pada era kepresidenan Richard Nixon di Amerika Serikat, ketika ia menggunakan istilah ini untuk menggambarkan pendukungnya yang tidak vokal terhadap perang Vietnam.

Fenomena silent majority kembali mencuat dalam kampanye Presiden AS 2016 Donald Trump, di mana ia mengklaim mendapatkan dukungan dari kelompok ini. Trump mengeksploitasi ketidakpuasan sebagian masyarakat terhadap arah politik yang ada, menarik perhatian pada kaum yang lebih memilih untuk diam namun memberikan dukungan lewat suara mereka di pemilihan.

Silent Majority dalam Pilpres 2024

Dalam Pilpres 2024 di Indonesia, istilah silent majority kembali meramaikan pembicaraan. Ketua Tim Kampanye Daerah (TKD) Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka Jawa Barat (Jabar), Ridwan Kamil, baru-baru ini menyoroti peran penting silent majority dalam unggahan di media sosialnya. Ridwan Kamil mengindikasikan bahwa pemilih yang diam memiliki peran signifikan dalam mengubah dinamika politik saat ini.

Karakteristik Silent Majority

  • Jarang berkomentar di media sosial
  • Tidak terlibat dalam perdebatan politik online
  • Lebih memilih untuk mengamati dan mencermati situasi
  • Memiliki suara yang kuat dalam menentukan hasil pemilu

Munculnya Silent Majority menjadi pengingat bahwa:

  • Suara di media sosial tidak selalu mencerminkan realitas di lapangan
  • Penting untuk mempertimbangkan berbagai sudut pandang sebelum mengambil kesimpulan
  • Hasil akhir pemilu baru bisa dipastikan setelah penghitungan resmi selesai

Lebih baru Lebih lama

نموذج الاتصال