Pemimpin Oposisi Rusia Alexei Navalny Tewas di Penjara, Joe Biden Menyalahkan Putin

Pemimpin Oposisi Rusia Alexei Navalny Tewas di Penjara, Joe Biden Menyalahkan Putin

Grevada.com, Medan - Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden menyalahkan Presiden Rusia Vladimir Putin atas kematian Alexei Navalny, pemimpin oposisi Rusia yang meninggal dalam tahanan. Biden menegaskan bahwa akan ada konsekuensi atas peristiwa tersebut, menyebut Putin bertanggung jawab atas kejadian tragis tersebut.

Biden mengeluarkan pernyataan keras di Gedung Putih setelah pengumuman kematian Navalny oleh petugas penjara Rusia. Biden mengatakan "tidak terkejut" tetapi "marah" atas meninggalnya pemimpin oposisi pemerintahan Rusia tersebut.

"Kami tidak tahu persis apa yang terjadi, tapi tidak ada keraguan bahwa kematian Navalny adalah akibat dari perbuatan Putin dan premannya," kata Biden seperti dilansir dari Reuters.

Menurutnya, pihak berwenang Rusia akan mencoba menceritakan versi mereka sendiri tentang kejadian tersebut, namun ia menegaskan bahwa Putin bertanggung jawab atas apa yang terjadi.

Biden juga menyatakan bahwa AS sedang mempertimbangkan langkah-langkah tambahan untuk menghukum Rusia setelah kematian Navalny. Ia memuji Navalny karena keberaniannya dalam melawan korupsi dan kekerasan yang dilakukan oleh pemerintahan Putin.

Di samping itu, Biden juga menanggapi isu keamanan global, menegaskan bahwa tidak ada ancaman nuklir terhadap AS atau negara mana pun di dunia yang disebabkan oleh tindakan Rusia saat ini. Hal ini merujuk pada klaim Rusia terkait pengembangan teknologi anti-satelit di luar angkasa.

Sementara itu, Gedung Putih belum memberikan tanggapan resmi terkait kemungkinan tindakan yang akan diambil terhadap Rusia. AS masih terus mencari informasi lebih lanjut tentang kematian Navalny di penjara Rusia.

Kematian Navalny semakin memperburuk hubungan AS-Rusia yang sudah memanas akibat berbagai konflik, termasuk invasi Rusia ke Ukraina dua tahun lalu. Biden telah mendesak untuk memberikan dukungan lebih lanjut kepada Ukraina dalam menghadapi agresi Rusia.

Di tengah upaya penyelesaian konflik, Biden dan Putin tetap berada dalam posisi yang berseberangan. Biden menekankan pentingnya dukungan terhadap NATO dan aliansi global, sementara Putin terus menjalankan agenda agresifnya di kawasan Eropa Timur.

Kematian Navalny menjadi sorotan utama di tengah persaingan politik yang semakin memanas menjelang pemilihan presiden berikutnya di AS. Biden menegaskan bahwa AS tidak akan mundur dari kewajiban aliansi NATO yang diberlakukan setelah Perang Dunia Kedua, kontras dengan pendekatan Biden terhadap keterlibatan global dengan pandangan isolasionis Trump yang berharap pada pemilihan presiden.

Sementara itu, tim kampanye Biden telah merilis iklan berdurasi satu menit yang mengecam Trump karena meninggalkan NATO. Mereka berencana menargetkan iklan tersebut kepada 2,5 juta pemilih Amerika di negara bagian Michigan, Wisconsin, dan Pennsylvania yang memiliki nenek moyang yang berasal dari negara-negara NATO yang berbatasan dengan Rusia.


Lebih baru Lebih lama

نموذج الاتصال